Mahasiswa asal Indonesia di Rusia yang juga dikenal sebagai YouTuber, Turah Parthayana terkenal sejak membuat berbagai konten kegiatan nya selama di Rusia. Dunia Maya tiba-tiba diramaikan dengan kemunculan utasan yang membeberkan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Turah Patthayana.
Turah Parthayana juga mengunggah sejumlah konten tentang kehidupan di Rusia secara umum, seperti budaya hingga tren yang tengah ramai. Turah Parthayana, pemuda kurus tinggi yang banyak memberikan informasi pendidikan serta kehidupannya di Tomsk yang memiliki suhu dingin ekstrim hingga minus 37 derajat celcius.
- Nama Lengkap: Turah Parthayana
- Tempat Tanggal Lahir: Denpasar, Bali, 7 September 1997
- Agama: Islam
- Pekerjaan: Mahasiswa & Content Creator / YouTuber
- Instagram: @turahparthayana
- Pendidikan: Tomsk State University, Rusia
Turah Parthayana lahir pada tanggal 7 September 1997 ini adalah seorang mahasiswa yang berasal dari Pulau Dewata Bali. Berkat mendapatkan beasiswa, Turah Parthayana berhasil menempuh pendidikan di Tomsk State Univeristy Rusia dan mengambil jurusan Manajemen Bisnis.
Mengunggah kehidupan dirinya di YouTube ternyata mendatangkan berkah yang sangat baik. Banyak sekali orang Indonesia yang menonton kehidupan sehari-hari Turah di Russia. Kerja keras yang perlahan tapi pasti menunjukan hasil terbaik, dirinya pun sampai saat ini mempunyai 1.6M subscriber.
Turah Parthayana Terlibat Kasus Pelecehan Seksual
Berawal dari utasan yang dibuat pemilik akun Twitter @sandi_sa119 yang menjabarkan keterangan temannya, yang mengaku menjadi korban pelecehan Turah. Dalam video yang diunggah di akun youtube miliknya, Turah membantah kronologi awal dari pihak JA yang menyebut bahwa ia yang mengajak JA untuk menonton film horor.
KBRI Moskow sedang berupaya menyelesaikan masalah kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan YouTuber Turah Parthayana. KBRI akan meminta klarifikasi semua pihak, termasuk saksi kunci yang bersama Turah saat kejadian itu. Saat ini KBRI Moskow sudah memanggil tiga orang, termasuk Turah. Mereka adalah Ketua Perhimpunan Mahasiswa Rusia (Permira) Tomsk dan teman perempuan yang disebut sebagai korban.
Saat dilakukan pertemuan mediasi dengan korban setelah kejadian tersebut, Turah Parthayana menyesali perbuatannya, meminta maaf, dan bersedia melakukan sanksi dari pihak korban. Turah Parthayana dikeluarkan dari kepanitiaan yang sedang dijalaninya disertai dengan pengunduran diri dari PPI Tomsk.